MACAM-MACAM
DIET
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan II
Dosen Pengampu
Ibu Maratuskholikan Nurtyas, SST
Nama : Magfira Az-zahra
NIM
: 15140220
Kelas : B12.2
PROGRAM
STUDI DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
2015-2016
MACAM-MACAM
DIET
1. Diet
Tinggi Kalori Tinggi Protein (Diet TKTP)
Diet
TKTP untuk ibu hamil diberikan agar kesehatan ibu dan janin yang dikandung
terjaga dengan baik. Berat badan bayi ditentukan oleh penambahan berat badan
ibu sehingga pertambahan berat badan yang tepat akan menentukan kesehatan bayi
yang dilahirkan. Kebutuhan kalori ibu hamil dihitung berdasarkan IMT sebelum
hamil dengan ditambah kalori tambahan.
a)
Prinsip dan syarat diet
§ Tinggi
kalori
§ Tinggi
protein terutama protein hewani.
§ Lemak
cukup dengan komposisi lemak tidak jenuh terutama omega 3 lebih banyak.
§ Cukup
serat dan cairan
§ Cukup
vitamin, zat besi dan kalsium.
b)
Patokan porsi secara sederhana
§ Nasi
200 g (3 x sehari)
§ Lauk
hewani 2 macam, misalnya
- fillet ikan 50 g dengan ayam 30 g
- daging sapi 40 g dengan telur ½-1 btr
- daging ayam 50 g dengan udang 30 g
§ Tempe
25 g atau Tahu 50 g
§ Sayuran
100 g
§ Buah
100-150 g
2. Diet
Rendah Kolesterol dan Lemak Terbatas
Diet
ini bertujuan menurunkan kadar kolesterol darah dan menurunkan berat badan bila
berat badan berlebihan. Beberapa hal yg harus diperhatikan :
§ Batasi
konsumsi daging, hati, limpa, dan jenis
jeroan
§ Gunakan
susu skim untuk penggati susu full cream
§ Batasi
konsumsi kuning telur, paling banyak 3 butir/minggu
§ Lebih
sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacangan.
§ Batasi
penggunaan gula dan makanan yg manis (sirup & dodol)
§ Lebih
banyak konsumsi sayuran dan buah.
3.
Diet Rendah
Garam
a)
Tujuan Rendah
Garam
Tujuan diet untuk ibu hamil penderita hipertensi adalah untuk
membantu menghilangkan garam / air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan
darah pada ibu hamil penderita hipertensi
b)
Macam Dan
Indikasi Pemberian Makanan
§ Diet
Rendah Garam I Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dapur sama
sekali, makanan inidiberikan pada penderita hipertensi berat.
§ Diet Rendah Garam II Pemberian makan sehari
sama dengan diet rendah garam I, dalam pemasakan dibolehkan menggunakan ¼
sendok teh garam dapur. Makanan ini diberikan padapenderita hipertensi
sedang.
§ Diet
Rendah Garam III Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I,
dalam pemasakannya boleh diberikan ½ sendok teh garam dapur. Makanan
ini diberikan pada penderita hipertensi ringan.
c)
Jenis Makanan
Golongan bahan makanan yang boleh diberikan :
§ Karbohidrat
: Beras, kentang, singkong, terigu, makanan yang diolah tanpa garam seperti
mie, biskuit, kue kering
§ Protein
hewani : Daging, ikan, telur dan susu Ikan asin, keju, kornet, telur asin,
pindang dendeng, udang
§ Protein
nabati : Semua kacang-kacangan yg diolah tanpa garam dapur
§ Sayuran
: Semua sayuran segar dan sayuran yang diawetkan tanpa garam
§ Buah-buahan
: Semua buah-buahan segar dan diawetkan tanpa garam dan soda
§ Lemak
Minyak margarin dan mentega tanpa garam dan Semua bumbu segar
dan kering yg tidak mengandung garam dapur
§ Minuman
: Air Putih
Golongan bahan makanan yang tidak boleh diberikan
§ Karbohidrat
: Roti biskuit dan makanan yang dimasak dengan garam dapur
§ Protein
nabati : Kacang tanah dan semua kacang yang dimasak dengan garam dapur
§ Sayuran
: Sayuran yang diawetkan dengan garam seperti : sayuran kaleng, asinan
§ Bauah-buahan
: Durian dan buah-buahan yang diwetkan dengan garam dan soda
§ Margarin
dan mentega biasa dan bumbu Garam dapur, soda, vetsin dan bumbu yg mengandung garam
dapur, kecap asin, tersai, tauco
§ Minuman
: Kopi dan coklat
4. Diet
Purin
Pembatasan
konsumsi zat purin dikhususkan bagi penderita gangguan asam urat. Dimana sedikit
banyak gangguan tersebut juga dipengaruhi oleh faktor gaya hidup dan pola
makan. Diet rendah purin bertujuan untuk mengurangi makanan yang kaya akan
kandungan purin seperti sarden, kangkung, jerohan, bayam. Jika pada kadar
normal makanan sehari-hari ambang kandungan purin yang bisa ditoleransi adalah
600 – 1000 mg, maka pada program diet ini dibatasi berkisar pada 120 – 150 mg.
Dengan
pembatasan kandungan purin tersebut, dapat menghasilkan penurunan kadar asam
urat dalam darah dan melancarkan pengeluaran asam urat.
Diet
ini dapat dipermudah dengan melakukan kiat sederhana sebagai berikut :
§ Mengonsumsi kalori,
protein, mineral, dan vitamin sesuai dengan kebutuhan tubuh secukupnya.
§ Dengan
mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dapat membantu pengeluaran asam
urat melalui air seni. Diperlukan zat karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi
lebih dari 100g/hari. Adapun zat karbohidrat kompleks didapat pada singkong,
roti, dan ubi.
§ Melakukan
diet rendah lemak, karena lemak cenderung menjadi penghambat pengeluaran asam
urat.
§ Disamping
diet rendah lemak, diperlukan pula diet rendah protein, karena kandungan
protein dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Anjuran asupan protein
disarankan pada penderita maksimal di kisaran 50-70 g/hari
§ Guna
membantu pengeluaran kelebihan asam urat serta mencegah pengendapan asam urat
pada ginjal cobalah untuk meminum sedikitnya 2 hingga 3 liter/hari.
§ Hindari
mengonsumsi alkohol karena kandungan alkohol dapat menjadi penghambat
pengeluaran asam urat dari tubuh.
5. Diet
Rendah Kalori Seimbang
Diet rendah
kalori seimbang adalah
diet yang kandungan
energinya dibawah kebutuhan normal, cukup vitamin dan mineral, serta
cukup mengandung serat yang bermanfaat dalam proses
penurunan berat badan.
Diet ini membatasi makanan padat
energi, seperti kue-kue
yang banyak mengandung
karbohidrat sederhana dan lemak
serta goreng-gorengan (Almatsier,
2004). Dalam diet
ini tetap menjaga keseimbangan
karbohidrat, lemak, protein
dan keperluan vitamin mineral. Diet ini diberikan pada
pasien yang mengalami obesitas.
a)
Tujuan
Diet Rendah Kalori
§ Mencapai dan
mempertahankan status gizi
sesuai dengan umur,
jenis kelamin dan kebutuhan fisik.
§ Mengurangi asupan
energi, sehingga tercapai
penurunan berat badan sebanyak 0,5 – 1 kg per minggu.
b)
Syarat-syarat diet rendah kalori
§ Untuk
menurunkan berat badan sebanyak 0,5
– 1 kg per minggu, asupan
energi dikurangi sebanyak
500 – 1.000
Kkal per hari
dari kebutuhan normal.
§ Protein normal
atau sedikit diatas
kebutuhan normal, yaitu
1 – 1,5
g/kg berat badan/hari atau 15 – 20% dari kebutuhan normal.
§ Lemak
15 – 20% dari energi total.
§ Karbohidrat sedikit
lebih rendah, yaitu
55 – 65%
dari kebutuhan energi
§ Gunakan
lebih banyak sumber karbohidrat kompleks untuk memberi rasa kenyang dan
mencegah konstipasi.
§ Vitamin
dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
§ Dianjurkan
untuk tiga kali makan utama dan 2 – 3 kali makan selingan.\
§ Cairan
cukup, yaitu 8 – 10 gelas/hari.
REFERENSI
“http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Rizqie%20Auliana,Dra.%20%20M.Kes./PRAKTEK%20DIIT-DIIT%20TKTP%20IBU%20HAMIL.pdf” (diakses pada
tanggal 2 Mei 2016)
“https://adingpintar.files.wordpress.com/2012/04/diet-hipertensi-dan-ami-compatibility-mode.pdf” (diakses pada tanggal 2 Mei 2016)
“http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-1401-930535470-tesis%20sukoyo.pdf”
(diakses pada tanggal 3
Mei 2016)
“http://www.rsudpekanbaru.com/wp-content/uploads/download/DietHipertensiKolesterolAsamUrat.pdf” (diakses
pada tanggal 3 Mei 2016)
\
Tidak ada komentar:
Posting Komentar