Senin, 09 Mei 2016

MAKALAH GANGGUAN PADA TUBUH KARENA KEKURANGAN CAIRAN

Untuk Menunuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan 1
Dosen Pengampu Ibu Maratuskholikan Nurtyas, SST















Disusun oleh :

Rita Ratnasari                               15140076
Marlita Claudiawati                      15140078
Meilani Ningsi Saputri                  15140085
Natalia Ika .D.                              15140087
Marleni Laode                               15140091
Rindana Saputri Oktaviani             15140099
Yusika Wita Junita .P.                     15140103       
Septyani Marinda                          15140104
Maria Arniyanti Nifu                    15140112
Sisilia B.S                                      15140115
Tuti Khairiah                                 15140129
Estela Fernander                           15140201
Magfira Az-zahra                          15140220       
Anita Serawak                              15140226



Program Studi DIV Bidan Pendidik
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta 

2015-2016





KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah yang diberikan oleh dosen kami, tentang “Gangguan Pada Tubuh karena Kekurangan Cairan ”. Makalah ini diselesaikan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Keterampilan Dasar Kebidanan 1. Mengingat proses penulisan makalah ini kami rasakan masih jauh dari kesempurnaan, maka kami mohon maaf bila masih banyak kekurangan . Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca, Terima kasih.



                                                                                    Yogyakarta, September 2015


                                                                                    Penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. .............................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................ii
BAB I PENDAHULU
I.1 Latar Belakang  .........................................................................1
I.2 Rumusan Masalah  ....................................................................1
I.3 Tujuan dan Manfaat ..................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Definisi.....................................................................................2
II.2 Jenis – Jenis Gangguan ............................................................4
II. 3 Penyebab .................................................................................4
II.4 Pencegahan ..............................................................................6
II.5 Pengobatan ..............................................................................7
BAB III PENUTUP
           III.1 Kesimpulan .............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA






 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Gangguan volume cairan adalah suatu keadaan ketika individu beresiko mengalami penurunan, peningkatan, atau perpindahan cepat dari satu kelainan cairan intravaskuler, interstisial dan intraseluler. (Carpenito, 2000). Keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami kelebihan cairan intraseluler atau interstisial. (Carpenito, 2000). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan cairan sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup.

I.2 Rumusan Masalah
1.      Apa definisi kekurangan cairan dalam tubuh ?
2.      Apa saja jenis gangguan karena kekurangan cairan dalam tubuh ?
3.      Bagaimana cara pencegahan dan pengobaran gangguan kekurangan cairan dalam tubuh ?

I.3 Tujuan dan Manfaat
1.      Tujuan
Untuk mengetahui masalah seputar dehidrasi terutama penyebab, akibat, gejala, cara mencegah, dan pengobatannya.
2.      Manfaat
Membantu pembaca lebih memahami masalah dehidrasi dan mampu menerapkan cara-cara pemenuhan kebutuhan cairan tubuh.


BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definsi
            Kekurangan air dalam tubuh akan mengakibatkan kesehatan tubuh terganggu sehingga tidak hanya menimbulkan dehidrasi, tetapi juga hipovolemia. Selain oksigen, air merupakan elemen terpenting yang diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Kita dapat bertahan hidup tanpa makan selama hampir dua bulan, tetapi tanpa air, mungkin hanya beberapa hari. Namun kebanyakan orang tidak tahu berapa banyak kebutuhan air yang harus mereka dapatkan. Tak jarang bahkan banyak di antara kita hidup dengan tubuh dalam keadaan kekurangan volume cairan, atau mengalami hipovolemia. Kekurangan volume cairan terjadi saat air dan elektrolit yang hilang berada di dalam proporsi isotonik (dalam jumlah yang sama). Kadar elektrolit dalam serum tetap tidak berubah, kecuali jika terjadi ketidakseimbangan lain. Untuk yang ringan, Anda akan merasa lemah, cepat lelah dan haus. Gangguan itu bisa berlanjut menjadi kram otot dan hipotensi ortostatik, yaitu pandangan menjadi gelap ketika berdiri dalam waktu lama. Sedangkan pada tingkat yang lebih berat, hipovolemia dengan tingkat kekurangan cairan hampir 6% ke atas dapat menyebabkan otot melemah, bicara tidak lancar, bibir menjadi biru, bahkan syok.  Perdarahan dan diare merupakan beberapa penyebab tubuh mengalami hipovolemia. Selain itu, hipovolemia juga bisa dialami oleh wanita hamil yang kurang mengonsumsi air. Hipovolemia ringan kronik yang dialami oleh wanita hamil bisa menyebabkan hipertensi dan Hipovolemia sendiri berbeda dengan dehidrasi, yang terjadi ketika volume air yang keluar dari tubuh lebih besar daripada jumlah natrium yang keluar. Menurut ahli gizi dari PDGMI Jaya, dr. Saptawati Bardosono, MSc, dehidrasi yang dialami tubuh terbukti dapat memengaruhi tingkat kemampuan kognitif dan suasana hati seseorang, namun efeknya pada pria maupun wanita berbeda, tergantung dari persentase tingkat dehidrasi yang dialami.

Pada pria, bila tingkat dehidrasi 1,5%, maka akan mempengaruhi kemampuan kognitifnya, seperti tingkat kewaspadaan visual, tingkat memori kerja visual. Suasana hatinya pun akan menjadi cepat lelah, lambat, cemas dan tertekan. Sedangkan, pada wanita, tingkat dehidrasi 1,3% akan berdampak kepada kemampuan kognitif, seperti berkurangnya tingkat kewaspadaan visual, dan suasana hati jadi tak menentu, seperti cepat lelah, tertekan, cemas, aktivitas menurun, bingung dan semangat berkurang. Gejala-gejala dehidrasi, seperti kurang konsentrasi, sulit menyelesaikan segala macam tugas dan sakit kepala, juga dapat timbul.
Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh. Beberapa mekanisme bekerja sama untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu yang terpenting adalah mekanisme haus. Jika tubuh memerlukan lebih banyak air, maka pusat saraf di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus. Rasa haus akan bertambah kuat jika kebutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan memenuhi kebutuhannya akan cairan.
 Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar hipofisa di dasar otak. Jika tubuh kekurangan air, kelenjar hipofisa akan mengeluarkan suatu zat ke dalam aliran darah yang disebut hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk menahan air sebanyak mungkin.
 Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan air yang secara otomatis dipindahkan dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk mempertahankan volume darah dan tekanan darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penambahan asupan cairan. Jika tubuh kelebihan air, rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya menghasilkan sedikit hormon antidiuretik, yang memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan air melalui air kemih.


II.2 Jenis – Jenis Gangguan
a.       Dehidrasi hipertonik : Ketika tubuh kehilangan banyak air sehingga kadar sodium tubuh meningkat. Jenis dehidrasi ini biasanya disebabkan karena kekurangan minum atau mengalami diare dan muntah-muntah yang sangat berair atau encer. Pada umumnya, bayi dan anak-anak lebih sering mengalami dehidrasi hipertonik dibanding orang dewasa.
b.      Dehidrasi hipotonik : Kondisi dehidrasi dimana kadar sodium tubuh berkurang jauh lebih rendah daripada kadar air.
c.       Dehidrasi isotonik : Dalam jenis dehidrasi ini, air dan sodium tubuh berkurang dengan kadar yang sama. Dehidrasi isotonik sering kali disebabkan oleh diare biasa.
II.3 Penyebab
Dehidrasi terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya. Kekurangan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat.Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi:
§  Muntah & Diare, membuat banyak cairan serta elektrolit penting dalam tubuh terbuang. Elektrolit merupakan mineral yang berguna untuk mengontrol otot, kimia darah, dan fungsi organ. Mineral ini terdapat pada darah, urin, maupun cairan lain di tubuh yang sangat mungkin menghilang akibat muntah-muntah dan diare.
§  Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar air dan garam)
§  Panas yang berlebihan
§  Demam, anda akan kehilangan cairan melalui permukaan kulit sebagai upaya menurunkan temperature tubuh. Sering kali, demam membuat anda berkeringat berlebihan yang mengarah pada dehidrasi jika cairan tubuh tidak segera diganti.
§  Penyakit tertentu seperti diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidus dan penyakitAddison dapat menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan yang berlebihan.
§  Berkeringat, saat cuaca sedang panas, kelenjar keringat menjadi aktif dalam mengeluarkan cairan dari tubuh sebagai upaya untuk mendinginkan kembali suhu tubuh. Cara kerjanya bisa dijabarkan seperti berikut: Ketika menguap dari kulit, keringat membawa serta sedikit suhu panas di dalamnya. Semakin banyak keringat yang dikeluarkan, semakin banyak pula penguapan suhu panas yang terjadi sehingga suhu tubuh menurun. Namun jika berkeringat berlebihan, Anda sangat beresiko mengalami dehidrasi. Istilah medis bagi kondisi berkeringat berlebihan adalah hyperhidrosis
§  Buang Air Kecil, membuang urin adalah proses alami tubuh untuk melepaskan racun-racun dari dalam tubuh. Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi keseimbangan kimiawi tubuh dapat membuat pengeluaran urin jadi lebih dari biasanya. Apabila tidak cukup banyak minum air, Anda sangat mungkin mengalami dehidrasi.
.
Pada awalnya, dehidrasi merangsang pusat haus di otak menyebabkan penderita minum lebih banyak air. Bila asupan cairan tidak dapat mengimbangi pengeluarannya, dehidrasi akan menjadi lebih berat. Jumlah keringat akan berkurang dan hanya sedikit menghasilkan air kemih.
            Air akan berpindah dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah. Bila dehidrasi berlangsung terus-menerus, jaringan tubuh mulai mengering. Sel-sel mulai mengkerut dan mengalami gangguan fungsi. Sel-sel otak merupakan sel yang paling mudah terkena dehidrasi sehingga salah satu dari pertanda utama terjadinya dehidrasi yang berat adalah kekacauan mental yang dapat berlanjut menjadi koma.
 Selain air, dehidrasi juga menyebabkan hilangnya elektrolit dari tubuh, terutama natrium dan kalium. Karena itu dehidrasi sering disertai dengan kekurangan elektrolit. Jika terjadi kekurangan elektrolit, air tidak dapat berpindah dari cadangannya di dalam sel ke dalam darah sehingga jumlah air dalam aliran darah berkurang. Tekanan darah dapat menurun, menyebabkan perasaan melayang atau seakan-akan hendak pingsan, terutama jika sedang berdiri (hipotensi ortostatik).
Jika kehilangan air dan elektrolit terus berlanjut, tekanan darah bisa turun sangat rendah, menyebabkan syok dan kerusakan yang berat pada berbagai organ dalam seperti; ginjal, hati, dan otak.

II.4 Pencegahan
Cara paling cepat mendeteksi dehidrasi, selain haus atau pusing, adalah kondisi urin Anda. Bila urin berwarna keruh dan pekat, berarti Anda kekurangan air putih, maka segeralah minum dua sampai tiga gelas air. Cairan tubuh berada dalam jumlah yang sehat bila urin Anda berwarna pucat atau jernih. Bila tak kunjung reda, barulah minta saran ahli. Namun bila dehidrasi yang terjadi berkaitan dengan kondisi medis tertentu, misalnya ketika sedang diare atau muntah-muntah, segeralah berobat ke dokter.Cara lain mencegah dehidrasi selain minum air putih 8 gelas sehari. Kebutuhan akan cairan tubuh dari minuman adalah sekitar 2 liter sehari. Ada beberapa cara mengontrol jumlah cairan dalam tubuh sekaligus untuk membantu metabolisme tubuh:
§  Kurangi asupan kafein dan gula dalam minuman Anda. Kafein cenderung menghalangi manfaat air dan menghilangkan kelembaban dalam tubuh.
§  Mengonsumsi buah kaya air, seperti semangka yang mengandung 90% air atau jus tomat yang dapat mendongkrak jumlah cairan tubuh. Selain buah, mengonsumsi sayuran 3 porsi dalam sehari juga dapat membantu mencegah dehidrasi.
§  Bila banyak beraktivitas di luar ruangan, terutama di siang hari yang terik, pastikan Anda selalu membawa botol berisi air putih dan minum secara berkala.
Tubuh manusia terdiri dari 70 persen air yang berguna untuk mengatur suhu, melindungi persendian dan organ, serta membantu peredaran oksigen ke sel. Sedikit saja ada kekurangan air, tubuh akan bereaksi. Pastikan kondisi air di tubuh tetap stabil agar tidak terkena dehidrasi (kehilangan banyak cairan tubuh). Karena tubuh yang sering mengalami kekurangan cairan akan menimbulkan bahaya.Berikut ada 10 tanda-tanda tubuh saat mengalami dehidrasi: Mulut kering dan lidah bengkak, urin berwarna kuning pekat, sembelit (sukar buang air besar), kulit menjadi kurang elastis, jantung berdebar-debar, kram otot atau kejang-kejang, pusing, lelah, air mata kering, badan selalu merasa kepanasan.

II.5 Pengobatan
Untuk dehidrasi ringan yang diperlukan hanya minum air putih biasa. Tetapi jika terjadi kehilangan air dan elektrolit, garam juga harus diberikan, terutama natrium dan kalium. Minuman yang diperjualbelikan (misalnya Gatorade), telah diracik sedemikian rupa untuk menggantikan garam (elektrolit) yang hilang setelah melakukan latihan berat. Minuman ini juga bisa digunakan untuk mencegah dehidrasi atau untuk mengobati dehidrasi ringan. Hal ini juga bisa diatasi dengan minum sejumlah cairan dan mengkonsumsi sedikit garam selama atau setelah latihan. Orang-orang yang memiliki masalah jantung atau ginjal, harus terlebih dulu melakukan konsultasi dengan dokternya mengenai penggantian cairan yang aman sebelum melakukan latihan. Bila tekanan darah sangat menurun sehingga terjadi syok, untuk mengatasinya biasanya diberikan larutan yang mengandung natrium klorida intravena. Pada awalnya cairan intravena diberikan dengan cepat dan kemudian diperlambat sejalan dengan perbaikan keadaan fisik penderita. Penyebab yang mendasari dehidrasi selalu diatasi. Misalnya bila seseorang menderita diare, selain diberikan cairan pengganti juga diberikan obat untuk mengobati atau menghentikandiare. Jika ginjal terlalu banyak mengeluarkan air karena terjadi kekurangan hormon antidiuretik (seperti yang bisa terjadi pada penderita diabetes insipidus), diberikan pengobatan hormon antidiuretik jangka panjang.
Cara mengatasi dehidrasi :
- Jaga kadar cairan dan elektrolit dalam tubuh. Walau air penting untuk mencegah dehidrasi, tapi air tidak mengandung elektrolit. Jadi, air putih saja tidak cukup untuk mengatasi dehidrasi. Untuk menambah kadar elektrolit sebaiknya mengkonsumsi kaldu sup yang kaya akan sodium, minum jus buah serta memakan buah dan sayuran yang mengandung banyak air dan potasium. Selain itu, dapat juga mengkonsumsi minuman isotonic agar kadar elektrolit dalam tubuh dapat meningkat.

- Kalau sudah merasa haus, pusing, dan lemas, segera hindari tempat yang panas dan berteduhlah. Buah dan sayur bisa menjadi alternatif asupan cairan. Namun, usahakan untuk tetap memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengkonsumsi air putih sekitar delapan gelas per hari. Seringkali rasa haus kerap  dianggap remeh. Padahal, efek dari rasa haus dapat berakibat terciptanya kondisi dehidrasi ringan. Meski dehidrasi tergolong hal yang ringan, jangan pula menganggap remeh. Sebab, beberapa penyakit seperti penyakit infeksi saluran kemih, batu ginjal dan penyakit lainnya siap mengintai. Kalangan remaja serta wanita termasuk rentan mengalami dehidrasi. Kurangnya informasi serta keengganan untuk bolak-balik ke kamar kecil, seringkali menjadi faktor penyebab dua kalangan itu mengalami dehidrasi. 



BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis kebutuhan ini memililki proporsi besra dalam tubuh dengan hampir 90% dari total berat badan. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan jumlah cairan dalam tubuh. Kekurangan cairan dalam tubuh akan mengakibatkan kesehatan tubuh terganggu sehingga tidak hanya menimbulkan dehidrasi, tetapi juga hipovolemia.
Ada beberapa macam dehidrasi diantaranya dehidrasi isotonik, dehidrasi hipertonik dan dehidrasi hipotonik. Dehidrasi yang berkepanjangan dapat berakibat fatal bahkan sampai tahap kematian, oleh karena itu penanganan terutama pencegahan dehidrasi harus dilakukan diantaranya: minum air putih minimal 2 liter perhari, mengonsumsi buah-buahan kaya air, mengurangi mengonsumsi kafein dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, “Dehidrasi”,  http://www.alodokter.com/dehidrasi/penyebab (diakses pada September 2015)
Ambarwati Eny, Retna. 2011.Kdpk Kebidanan. Yogyakarta:Muha Medika
http://www.mailarchive.com/jamaah@arroyyan.com/msg07662.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar