MAKALAH
GANGGUAN PADA TUBUH KARENA KEKURANGAN CAIRAN
Untuk Menunuhi
Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan 1
Dosen Pengampu
Ibu Maratuskholikan Nurtyas, SST
Disusun oleh :
Rita Ratnasari 15140076
Marlita Claudiawati 15140078
Meilani Ningsi Saputri 15140085
Natalia Ika .D. 15140087
Marleni Laode 15140091
Rindana Saputri Oktaviani 15140099
Yusika Wita Junita .P. 15140103
Septyani Marinda 15140104
Maria Arniyanti Nifu 15140112
Sisilia B.S 15140115
Tuti Khairiah 15140129
Estela Fernander 15140201
Magfira Az-zahra 15140220
Anita Serawak 15140226
Program Studi DIV Bidan
Pendidik
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta
2015-2016
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Tuhan atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah
tugas makalah yang diberikan oleh dosen kami, tentang “Gangguan Pada Tubuh
karena Kekurangan Cairan ”. Makalah ini diselesaikan untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Keterampilan Dasar Kebidanan 1. Mengingat proses penulisan makalah
ini kami rasakan masih jauh dari kesempurnaan, maka kami mohon maaf bila masih
banyak kekurangan . Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi
para pembaca, Terima kasih.
Yogyakarta,
September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR. .............................................................................i
DAFTAR
ISI
.............................................................................................ii
BAB
I PENDAHULU
I.1 Latar Belakang .........................................................................1
I.2 Rumusan
Masalah
....................................................................1
I.3 Tujuan dan Manfaat ..................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN
II.1
Definisi.....................................................................................2
II.2 Jenis – Jenis
Gangguan ............................................................4
II. 3 Penyebab
.................................................................................4
II.4 Pencegahan
..............................................................................6
II.5 Pengobatan
..............................................................................7
BAB
III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
.............................................................................9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Gangguan
volume cairan adalah suatu keadaan ketika individu beresiko mengalami
penurunan, peningkatan, atau perpindahan cepat dari satu kelainan cairan
intravaskuler, interstisial dan intraseluler. (Carpenito, 2000). Keadaan dimana
seorang individu mengalami atau berisiko mengalami kelebihan cairan
intraseluler atau interstisial. (Carpenito, 2000). Dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa kebutuhan cairan sangat penting bagi kehidupan makhluk
hidup.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa
definisi kekurangan cairan dalam tubuh ?
2. Apa
saja jenis gangguan karena kekurangan cairan dalam tubuh ?
3. Bagaimana
cara pencegahan dan pengobaran gangguan kekurangan cairan dalam tubuh ?
I.3 Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Untuk
mengetahui masalah seputar dehidrasi terutama penyebab, akibat, gejala, cara
mencegah, dan pengobatannya.
2. Manfaat
Membantu
pembaca lebih memahami masalah dehidrasi dan mampu menerapkan cara-cara
pemenuhan kebutuhan cairan tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definsi
Kekurangan
air dalam tubuh akan mengakibatkan kesehatan tubuh terganggu sehingga tidak
hanya menimbulkan dehidrasi, tetapi juga hipovolemia. Selain oksigen, air
merupakan elemen terpenting yang diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.
Kita dapat bertahan hidup tanpa makan selama hampir dua bulan, tetapi tanpa
air, mungkin hanya beberapa hari. Namun kebanyakan orang tidak tahu berapa
banyak kebutuhan air yang harus mereka dapatkan. Tak jarang bahkan banyak di
antara kita hidup dengan tubuh dalam keadaan kekurangan volume cairan, atau
mengalami hipovolemia. Kekurangan volume cairan terjadi saat air dan elektrolit
yang hilang berada di dalam proporsi isotonik (dalam jumlah yang sama). Kadar
elektrolit dalam serum tetap tidak berubah, kecuali jika terjadi ketidakseimbangan
lain. Untuk yang ringan, Anda akan merasa lemah, cepat lelah dan haus. Gangguan
itu bisa berlanjut menjadi kram otot dan hipotensi ortostatik, yaitu pandangan
menjadi gelap ketika berdiri dalam waktu lama. Sedangkan pada tingkat yang lebih
berat, hipovolemia dengan tingkat kekurangan cairan hampir 6% ke atas dapat
menyebabkan otot melemah, bicara tidak lancar, bibir menjadi biru, bahkan
syok. Perdarahan dan diare merupakan
beberapa penyebab tubuh mengalami hipovolemia. Selain itu, hipovolemia juga
bisa dialami oleh wanita hamil yang kurang mengonsumsi air. Hipovolemia ringan
kronik yang dialami oleh wanita hamil bisa menyebabkan hipertensi dan
Hipovolemia sendiri berbeda dengan dehidrasi, yang terjadi ketika volume air
yang keluar dari tubuh lebih besar daripada jumlah natrium yang keluar. Menurut
ahli gizi dari PDGMI Jaya, dr. Saptawati Bardosono, MSc, dehidrasi yang dialami
tubuh terbukti dapat memengaruhi tingkat kemampuan kognitif dan suasana hati
seseorang, namun efeknya pada pria maupun wanita berbeda, tergantung dari
persentase tingkat dehidrasi yang dialami.
Pada
pria, bila tingkat dehidrasi 1,5%, maka akan mempengaruhi kemampuan
kognitifnya, seperti tingkat kewaspadaan visual, tingkat memori kerja visual.
Suasana hatinya pun akan menjadi cepat lelah, lambat, cemas dan tertekan.
Sedangkan, pada wanita, tingkat dehidrasi 1,3% akan berdampak kepada kemampuan
kognitif, seperti berkurangnya tingkat kewaspadaan visual, dan suasana hati
jadi tak menentu, seperti cepat lelah, tertekan, cemas, aktivitas menurun,
bingung dan semangat berkurang. Gejala-gejala dehidrasi, seperti kurang
konsentrasi, sulit menyelesaikan segala macam tugas dan sakit kepala, juga
dapat timbul.
Dehidrasi
adalah kekurangan cairan tubuh. Beberapa mekanisme bekerja sama untuk
mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu yang terpenting
adalah mekanisme haus. Jika tubuh memerlukan lebih banyak air, maka pusat saraf
di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus. Rasa haus akan bertambah kuat
jika kebutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan
memenuhi kebutuhannya akan cairan.
Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah
cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar hipofisa di dasar otak. Jika tubuh
kekurangan air, kelenjar hipofisa akan mengeluarkan suatu zat ke dalam aliran
darah yang disebut hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik merangsang ginjal
untuk menahan air sebanyak mungkin.
Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan
air yang secara otomatis dipindahkan dari cadangan dalam sel ke dalam aliran
darah untuk mempertahankan volume darah dan tekanan darah, sampai cairan dapat
digantikan melalui penambahan asupan cairan. Jika tubuh kelebihan air, rasa
haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya menghasilkan sedikit hormon
antidiuretik, yang memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan air melalui air
kemih.
II.2 Jenis – Jenis Gangguan
a. Dehidrasi
hipertonik : Ketika tubuh kehilangan banyak air sehingga kadar sodium tubuh
meningkat. Jenis dehidrasi ini biasanya disebabkan karena kekurangan minum atau
mengalami diare dan muntah-muntah yang sangat berair atau encer. Pada umumnya,
bayi dan anak-anak lebih sering mengalami dehidrasi hipertonik dibanding orang
dewasa.
b. Dehidrasi
hipotonik : Kondisi dehidrasi dimana kadar sodium tubuh berkurang jauh lebih
rendah daripada kadar air.
c. Dehidrasi
isotonik : Dalam jenis dehidrasi ini, air dan sodium tubuh berkurang dengan
kadar yang sama. Dehidrasi isotonik sering kali disebabkan oleh diare biasa.
II.3 Penyebab
Dehidrasi
terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya.
Kekurangan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah
meningkat.Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi:
§ Muntah
& Diare, membuat banyak cairan serta elektrolit penting dalam tubuh terbuang.
Elektrolit merupakan mineral yang berguna untuk mengontrol otot, kimia darah,
dan fungsi organ. Mineral ini terdapat pada darah, urin, maupun cairan lain di
tubuh yang sangat mungkin menghilang akibat muntah-muntah dan diare.
§ Penggunaan
diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar air dan
garam)
§ Panas
yang berlebihan
§ Demam,
anda
akan kehilangan cairan melalui permukaan kulit sebagai upaya menurunkan
temperature tubuh. Sering kali, demam membuat anda berkeringat berlebihan yang
mengarah pada dehidrasi jika cairan tubuh tidak segera diganti.
§ Penyakit
tertentu seperti diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidus dan
penyakitAddison dapat menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan yang
berlebihan.
§ Berkeringat,
saat cuaca sedang panas, kelenjar keringat menjadi aktif dalam mengeluarkan
cairan dari tubuh sebagai upaya untuk mendinginkan kembali suhu tubuh. Cara
kerjanya bisa dijabarkan seperti berikut: Ketika menguap dari kulit, keringat
membawa serta sedikit suhu panas di dalamnya. Semakin banyak keringat yang
dikeluarkan, semakin banyak pula penguapan suhu panas yang terjadi sehingga
suhu tubuh menurun. Namun jika berkeringat berlebihan, Anda sangat beresiko
mengalami dehidrasi. Istilah medis bagi kondisi berkeringat berlebihan adalah
hyperhidrosis
§ Buang
Air Kecil, membuang urin adalah proses alami tubuh untuk melepaskan racun-racun
dari dalam tubuh. Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi keseimbangan kimiawi
tubuh dapat membuat pengeluaran urin jadi lebih dari biasanya. Apabila tidak
cukup banyak minum air, Anda sangat mungkin mengalami dehidrasi.
.
Pada
awalnya, dehidrasi merangsang pusat haus di otak menyebabkan penderita minum
lebih banyak air. Bila asupan cairan tidak dapat mengimbangi pengeluarannya,
dehidrasi akan menjadi lebih berat. Jumlah keringat akan berkurang dan hanya
sedikit menghasilkan air kemih.
Air
akan berpindah dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah. Bila dehidrasi
berlangsung terus-menerus, jaringan tubuh mulai mengering. Sel-sel mulai
mengkerut dan mengalami gangguan fungsi. Sel-sel otak merupakan sel yang paling
mudah terkena dehidrasi sehingga salah satu dari pertanda utama terjadinya
dehidrasi yang berat adalah kekacauan mental yang dapat berlanjut menjadi koma.
Selain air, dehidrasi juga menyebabkan
hilangnya elektrolit dari tubuh, terutama natrium dan kalium. Karena itu
dehidrasi sering disertai dengan kekurangan elektrolit. Jika terjadi kekurangan
elektrolit, air tidak dapat berpindah dari cadangannya di dalam sel ke dalam
darah sehingga jumlah air dalam aliran darah berkurang. Tekanan darah dapat
menurun, menyebabkan perasaan melayang atau seakan-akan hendak pingsan,
terutama jika sedang berdiri (hipotensi ortostatik).
Jika
kehilangan air dan elektrolit terus berlanjut, tekanan darah bisa turun sangat
rendah, menyebabkan syok dan kerusakan yang berat pada berbagai organ dalam
seperti; ginjal, hati, dan otak.
II.4 Pencegahan
Cara
paling cepat mendeteksi dehidrasi, selain haus atau pusing, adalah kondisi urin
Anda. Bila urin berwarna keruh dan pekat, berarti Anda kekurangan air putih,
maka segeralah minum dua sampai tiga gelas air. Cairan tubuh berada dalam
jumlah yang sehat bila urin Anda berwarna pucat atau jernih. Bila tak kunjung
reda, barulah minta saran ahli. Namun bila dehidrasi yang terjadi berkaitan
dengan kondisi medis tertentu, misalnya ketika sedang diare atau muntah-muntah,
segeralah berobat ke dokter.Cara lain mencegah dehidrasi selain minum air putih
8 gelas sehari. Kebutuhan akan cairan tubuh dari minuman adalah sekitar 2 liter
sehari. Ada beberapa cara mengontrol jumlah cairan dalam tubuh sekaligus untuk
membantu metabolisme tubuh:
§ Kurangi
asupan kafein dan gula dalam minuman Anda. Kafein cenderung menghalangi manfaat
air dan menghilangkan kelembaban dalam tubuh.
§ Mengonsumsi
buah kaya air, seperti semangka yang mengandung 90% air atau jus tomat yang
dapat mendongkrak jumlah cairan tubuh. Selain buah, mengonsumsi sayuran 3 porsi
dalam sehari juga dapat membantu mencegah dehidrasi.
§ Bila
banyak beraktivitas di luar ruangan, terutama di siang hari yang terik,
pastikan Anda selalu membawa botol berisi air putih dan minum secara berkala.
Tubuh
manusia terdiri dari 70 persen air yang berguna untuk mengatur suhu, melindungi
persendian dan organ, serta membantu peredaran oksigen ke sel. Sedikit saja ada
kekurangan air, tubuh akan bereaksi. Pastikan kondisi air di tubuh tetap stabil
agar tidak terkena dehidrasi (kehilangan banyak cairan tubuh). Karena tubuh
yang sering mengalami kekurangan cairan akan menimbulkan bahaya.Berikut ada 10 tanda-tanda
tubuh saat mengalami dehidrasi: Mulut kering dan lidah bengkak, urin berwarna
kuning pekat, sembelit (sukar buang air besar), kulit menjadi kurang elastis,
jantung berdebar-debar, kram otot atau kejang-kejang, pusing, lelah, air mata
kering, badan selalu merasa kepanasan.
II.5 Pengobatan
Untuk
dehidrasi ringan yang diperlukan hanya minum air putih biasa. Tetapi jika
terjadi kehilangan air dan elektrolit, garam juga harus diberikan, terutama
natrium dan kalium. Minuman yang diperjualbelikan (misalnya Gatorade), telah
diracik sedemikian rupa untuk menggantikan garam (elektrolit) yang hilang
setelah melakukan latihan berat. Minuman ini juga bisa digunakan untuk mencegah
dehidrasi atau untuk mengobati dehidrasi ringan. Hal ini juga bisa diatasi dengan
minum sejumlah cairan dan mengkonsumsi sedikit garam selama atau setelah
latihan. Orang-orang yang memiliki masalah jantung atau ginjal, harus terlebih
dulu melakukan konsultasi dengan dokternya mengenai penggantian cairan yang
aman sebelum melakukan latihan. Bila tekanan darah sangat menurun sehingga
terjadi syok, untuk mengatasinya biasanya diberikan larutan yang mengandung
natrium klorida intravena. Pada awalnya cairan intravena diberikan dengan cepat
dan kemudian diperlambat sejalan dengan perbaikan keadaan fisik penderita.
Penyebab yang mendasari dehidrasi selalu diatasi. Misalnya bila seseorang
menderita diare, selain diberikan cairan pengganti juga diberikan obat untuk
mengobati atau menghentikandiare. Jika ginjal terlalu banyak mengeluarkan air karena
terjadi kekurangan hormon antidiuretik (seperti yang bisa terjadi pada
penderita diabetes insipidus), diberikan pengobatan hormon antidiuretik jangka
panjang.
Cara
mengatasi dehidrasi :
-
Jaga kadar cairan dan elektrolit dalam tubuh. Walau air penting untuk mencegah
dehidrasi, tapi air tidak mengandung elektrolit. Jadi, air putih saja tidak
cukup untuk mengatasi dehidrasi. Untuk menambah kadar elektrolit sebaiknya
mengkonsumsi kaldu sup yang kaya akan sodium, minum jus buah serta memakan buah
dan sayuran yang mengandung banyak air dan potasium. Selain itu, dapat juga
mengkonsumsi minuman isotonic agar kadar elektrolit dalam tubuh dapat
meningkat.
-
Kalau sudah merasa haus, pusing, dan lemas, segera hindari tempat yang panas
dan berteduhlah. Buah dan sayur bisa menjadi alternatif asupan cairan. Namun,
usahakan untuk tetap memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengkonsumsi air
putih sekitar delapan gelas per hari. Seringkali rasa haus kerap dianggap remeh. Padahal, efek dari rasa haus
dapat berakibat terciptanya kondisi dehidrasi ringan. Meski dehidrasi tergolong
hal yang ringan, jangan pula menganggap remeh. Sebab, beberapa penyakit seperti
penyakit infeksi saluran kemih, batu ginjal dan penyakit lainnya siap
mengintai. Kalangan remaja serta wanita termasuk rentan mengalami dehidrasi.
Kurangnya informasi serta keengganan untuk bolak-balik ke kamar kecil,
seringkali menjadi faktor penyebab dua kalangan itu mengalami dehidrasi.
BAB III
PENUTUP
III.
1 Kesimpulan
Kebutuhan
cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis
kebutuhan ini memililki proporsi besra dalam tubuh dengan hampir 90% dari total
berat badan. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk menjaga
keseimbangan jumlah cairan dalam tubuh. Kekurangan cairan dalam
tubuh akan mengakibatkan kesehatan tubuh terganggu sehingga tidak hanya
menimbulkan dehidrasi, tetapi juga hipovolemia.
Ada
beberapa macam dehidrasi diantaranya dehidrasi isotonik, dehidrasi hipertonik
dan dehidrasi hipotonik. Dehidrasi yang berkepanjangan dapat berakibat fatal
bahkan sampai tahap kematian, oleh karena itu penanganan terutama pencegahan
dehidrasi harus dilakukan diantaranya: minum air putih minimal 2 liter perhari,
mengonsumsi buah-buahan kaya air, mengurangi mengonsumsi kafein dan lain
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati Eny, Retna. 2011.Kdpk Kebidanan. Yogyakarta:Muha Medika
http://www.mailarchive.com/jamaah@arroyyan.com/msg07662.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar