Rabu, 08 Juni 2016

FARMAKOLOGI KEBIDANAN

Definisi Farmakologi
Adalah ilmu yang mempelajari bahan kimia obat pada jaringan hidup dan bagaimana bahan kimia tersebut mendiagnosis, mengobati, menyembuhkan, dan mencegah penyakit atau memperbaiki kelainan fisiologis pada jaringan hidup tersebut.
Farmakologi àbhs yunanià pharmakon (obat) dan logos (ilmu)
Aksi Obat
Adalah interaksi fisiokimia yang timbul antara molekul obat dengan molekul tubuh sehingga mengubah proses fisiologis tubuh melalui salah satu dari tiga cara:
  1. Mengganti : obat menggantikan proses fisiologis yang ada. Misalnya terapi penggantian hormon esterogen.
  2. Mempengaruhi : obat mempengaruhi proses fisiologis tubuh. Ex:obat hipertensi mempengaruhi proses pembuluh darah yang menyempit yang menyebabkan TD meningkat. Pemberian antihipertensi menahan pembuluh darah agar tetap lebar sehingga tekanan darah turun/ dalam rentang normal.
  3. Potensiasi : obat merangsang proses fisiologis seperti pada pemberian flurosemid (lasix) yang merupakan diuretik dan merangsang ginjal untuk mengeluarkan urine.
Reaksi farmakologis adalah efek terapeutik obat. Aksi obat meliputi efek yang diinginkan dan efek obat lainnya. Efek yang diinginkan adalah efek yang membuat pasien merasa lebih baik, mencegah penyakit atau kelainan. Efek obat selain yang diinginkan disebut efek samping. (beberapa efek samping mungkin diinginkan dan beberapa tidak).
Aktifitas obat dibagi menjadi 3 fase:
1.      Fase farmasetik: merupakan fase sebelum obat diberikan dan meliputi disintregrasi dan penghancuran bentuk sediaan.
  1. Fase farmakokinetik: merupakan fase dimana obat ini diserap, didistribusikan, dan dieliminasi dari dalam tubuh.
  2. Fase farmakodinamik: mrpkan fase obat menimbulkan efek pada tubuh.

Farmasetik
Adalah bentuk sediaan dari obat seperti tablet, kapsul, cairan, eliksir atau sirup. Obat mengandung bahan aktif dan inaktif. Bahan aktif:zat yang dapat mengakibatkan reaksi farmasetik. Bahan inaktif: eksipien: subtansi yang tidak dapat mengakibatkan reaksi farmasetik. Tetapi membantu dalam pelepasan obat tersebut. Yang merupakan pengisi untuk pemberi bentuk dan ukuran obat.(lapisan yang menyelimuti partikel-partikel kecil dari sebuah kapsul yang menyebabkan obat tersebut diuraikan secara perlahan, merupakan bahan inaktif)
Farmakokinetik
Adalah ilmu yang mempelajari konsentrasi obat pada saat penyerapan, pengedaran obat ke seluruh tubuh, dan eliminasi obat dari tubuh pasien.
1.      Penyerapan
Ada 3 cara penyerapan partikel obat
a.       Difusi pasif: aliran partikel obat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
b.      Difusi aktif: bagaimana partikel obat berenang melawan aliran alami ketika konsentrasi plasma lebih tinggi daripada partikel obat.
c.       Pinositos: prose menelan partikel obat dan menariknya melintasi membran.
2.      Laju absorpsi
Dimulai dimana obat diberikan, dapat mulai dari mulut, injeksi, kulit dll. Faktor yang mempengaruhi penyerapan obat: stress, nyeri, rasa lapar, puasa, makanan dan PH
3.      Bioavailabilitas
Adalah persentase dosis yang mencapai aliran darah. Rata2 20%-40%  P.O mencapai aliran darah (First Fass Effect). Bioavilabilitas obat I.V mempunyai 100%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Bioavailabilitas, diantaranya:
a.       Bentuk sediaan
b.      Jalur pemberian
c.       Saluran pencernaan
d.      Makanan
e.       Obat
f.       Metabolisme hati: disfungsi hati dapat mencegah/ memperlambat metabolisme
g.      Konsentrasi: Bahan aktif lebih besar dalam dosis obat dapat meningkatkan jumlah partikel yang diserap
h.      Membran sel: membran sel lapisan tunggal spt usus akan meningkatkan penyerapan, dibandingkan dengan membran sel yang terdiri dari beberapa lapisan seperti kulit.
i.        Luas permukaan: luas permukaan membran lebih besar seperti usus kecil meningkatkan penyerapan, dari pada luas permukaan kecil seperti dilambung
4.      Distribusi obat dalam tubuh
Obat akan terlebih dahulu mempengaruhi bagian tubuh dengan suplai aliran darah yang baik: jantung, hati, ginjal, otak, baru kemudian menuju ke bagian tubuh dengan suplai aliran darah yang rendah,: otot dan lemak. Obat menumpuk pada bagian tubuh dan membentuk reservoir dengan mengikat jaringan( Pooling/penggabungan):1. Mengingat protein (bila obat mengikat protein plasma.2. Mengikat Jaringan (obat larut lemak disimpan dalam adiposa/jaringan lemak).
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi obat dalam tubuh
a.       Kadar protein plasma
Rendahnya kadar protein plasma dan albumin mungkin tdk menyediakan tempat pengikatan yang cukup bagi partikel obat. Hal ini dpt menyebabkan penumpukan obat yang dapat mencapai level beracun.
b.      Aliran darah
c.       Persaingan obat
5.      Eliminasi
Obat terakumulasi dalam suatu reservoir yang secara bertahap diserap dan pada akhirnya di eliminasi dalam tubuh. Proses metabolisme ini dsb biotransformasi terjadi di hati, tempat enzim menonaktifkan obat dengan mengubahnya menjadi bentuk senyawa yang lebih larut air sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Eliminasi terutama terjadi melalui ginjal, meski beberapa obat dieliminasi melalui empedu, feses, paru2, keringat dan ASI.
Farmakodinamik
Adalah efek obat pada fisiologi sel dan mekanisme yang dapat menyebabkan reaksi farmasetik. Adapun efek yang terjadi adalah efek primer dan efek sekunder. Efek primer: efek yang sesuai dengan tujuan pengobatan, efek sekunder: efek samping yang mungkin / mungkin tidak diinginkan
Ex: difenhidramin (Benadryl) adalah antihistamin, efek primernya: mengatasi gejala alergi, Efek sekunder: penekanan SSP yang menyebabkan kantuk. Efek sekunder itu diinginkan jika pasien membutuhkan bedrest, tapi tidak diinginkan jika pasien harus mengendarai mobil.
Teori Reseptor
Aktifitas obat ditentukan oleh kemampuan obat untuk mengikat reseptor yang spesifik. Semakin baik ikatan tersebut, obat akan lebih aktif secara biologis. Reseptor yang dimaksud diantaranya adalah protein, glikoprotein, proteolipid, atau enzim (bergantung pada kerja obat, apakah ikatan tersebut bertujuan untuk memulai atau menghambat reaksi fisiologis sel).
Reseptor diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu :

  1. Rapid-cell membrane-embedded enzyme (reseptor enzim): sebuah obat berikatan dengan permukaan sel yang menyebabkan enzim di dalam sel memulai reaksi fisiologis.
  2. Rapid-ligand-gated ion channel (reseptor kanal ion): obat menyelimuti membran sell yang menyebabkan saluran ion dalam membran membuka sehingga terjadi aliran (terutama) natrium dan ion kalsium ke dalam dan keluar sel.
  3. Rapid-G protein-couple-receptor system (reseptor terkaid protein G): obat berikatan dengan reseptor menyebabkan protein G mengikat guanosin trifosfat (GTP). Hal ini akan menyebabkan enzim di dalam sel untuk memulai reksi fisiologis atau menyebabkan pembukaan saluran ion.
  4. Prolonged-transcription factor (reseptor faktor transkripsi): obat berikatan dengan faktor2 transkripsi DNA di dalam nukleus dari sel dan menyebabkan faktor transkripsi mengalami perubahan fisiologis.
  5. Sebuh obat yang menyebabkan reaksi fisiologis disebut agonis dan obat yang menghambat reaksi fisiologis disebut antagonis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar