FARMAKOLOGI
KEBIDANAN
Definisi Farmakologi
Adalah ilmu yang mempelajari
bahan kimia obat pada jaringan hidup dan bagaimana bahan kimia tersebut
mendiagnosis, mengobati, menyembuhkan, dan mencegah penyakit atau memperbaiki
kelainan fisiologis pada jaringan hidup tersebut.
Farmakologi àbhs yunanià pharmakon (obat) dan logos
(ilmu)
Aksi Obat
Adalah interaksi fisiokimia yang timbul antara molekul
obat dengan molekul tubuh sehingga mengubah proses fisiologis tubuh melalui
salah satu dari tiga cara:
- Mengganti : obat menggantikan proses
fisiologis yang ada. Misalnya terapi penggantian hormon esterogen.
- Mempengaruhi : obat mempengaruhi proses
fisiologis tubuh. Ex:obat hipertensi mempengaruhi proses pembuluh darah
yang menyempit yang menyebabkan TD meningkat. Pemberian antihipertensi
menahan pembuluh darah agar tetap lebar sehingga tekanan darah turun/
dalam rentang normal.
- Potensiasi : obat merangsang proses
fisiologis seperti pada pemberian flurosemid (lasix) yang merupakan
diuretik dan merangsang ginjal untuk mengeluarkan urine.
Reaksi farmakologis adalah
efek terapeutik obat. Aksi obat meliputi efek yang
diinginkan dan efek obat lainnya. Efek yang diinginkan adalah efek yang membuat pasien merasa lebih baik, mencegah
penyakit atau kelainan. Efek obat selain yang
diinginkan disebut efek samping. (beberapa efek samping mungkin diinginkan dan
beberapa tidak).
Aktifitas obat dibagi
menjadi 3 fase:
1. Fase farmasetik: merupakan
fase sebelum obat diberikan dan meliputi disintregrasi dan penghancuran bentuk
sediaan.
- Fase farmakokinetik: merupakan fase
dimana obat ini diserap, didistribusikan, dan dieliminasi dari dalam
tubuh.
- Fase farmakodinamik: mrpkan fase obat
menimbulkan efek pada tubuh.
Farmasetik
Adalah
bentuk sediaan dari obat seperti tablet, kapsul, cairan, eliksir atau sirup.
Obat mengandung bahan aktif dan inaktif. Bahan aktif:zat yang dapat
mengakibatkan reaksi farmasetik. Bahan inaktif: eksipien:
subtansi yang tidak dapat mengakibatkan reaksi farmasetik. Tetapi membantu
dalam pelepasan obat tersebut. Yang merupakan pengisi untuk pemberi bentuk dan
ukuran obat.(lapisan yang menyelimuti partikel-partikel kecil dari sebuah
kapsul yang menyebabkan obat tersebut diuraikan secara perlahan, merupakan
bahan inaktif)
Farmakokinetik
Adalah
ilmu yang mempelajari konsentrasi obat pada saat penyerapan, pengedaran obat ke
seluruh tubuh, dan eliminasi obat dari tubuh pasien.
1. Penyerapan
Ada 3 cara penyerapan partikel obat
a. Difusi pasif: aliran
partikel obat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
b. Difusi aktif: bagaimana
partikel obat berenang melawan aliran alami ketika konsentrasi plasma lebih
tinggi daripada partikel obat.
c. Pinositos: prose menelan
partikel obat dan menariknya melintasi membran.
2. Laju absorpsi
Dimulai dimana obat diberikan, dapat mulai
dari mulut, injeksi, kulit dll. Faktor yang mempengaruhi
penyerapan obat: stress, nyeri, rasa lapar, puasa, makanan dan PH
3. Bioavailabilitas
Adalah persentase dosis yang mencapai aliran
darah. Rata2 20%-40% P.O mencapai aliran
darah (First Fass Effect). Bioavilabilitas obat I.V mempunyai 100%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Bioavailabilitas, diantaranya:
a.
Bentuk sediaan
b. Jalur pemberian
c. Saluran pencernaan
d. Makanan
e. Obat
f. Metabolisme hati: disfungsi
hati dapat mencegah/ memperlambat metabolisme
g. Konsentrasi: Bahan aktif
lebih besar dalam dosis obat dapat meningkatkan jumlah partikel yang diserap
h. Membran sel: membran sel
lapisan tunggal spt usus akan meningkatkan penyerapan, dibandingkan dengan
membran sel yang terdiri dari beberapa lapisan seperti kulit.
i.
Luas permukaan: luas permukaan membran lebih besar seperti usus kecil meningkatkan penyerapan, dari pada luas
permukaan kecil seperti dilambung
4.
Distribusi obat dalam tubuh
Obat akan terlebih dahulu mempengaruhi bagian
tubuh dengan suplai aliran darah yang baik: jantung, hati, ginjal, otak, baru
kemudian menuju ke bagian tubuh dengan suplai aliran darah yang rendah,: otot
dan lemak. Obat menumpuk pada bagian
tubuh dan membentuk reservoir dengan mengikat jaringan(
Pooling/penggabungan):1. Mengingat protein (bila obat mengikat protein
plasma.2. Mengikat Jaringan (obat larut lemak disimpan dalam adiposa/jaringan
lemak).
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi obat dalam tubuh
a.
Kadar protein plasma
Rendahnya kadar protein plasma dan albumin mungkin
tdk menyediakan tempat pengikatan yang cukup bagi partikel obat. Hal ini dpt
menyebabkan penumpukan obat yang dapat mencapai level beracun.
b.
Aliran darah
c.
Persaingan obat
5.
Eliminasi
Obat terakumulasi dalam suatu reservoir yang secara
bertahap diserap dan pada akhirnya di eliminasi dalam tubuh. Proses metabolisme
ini dsb biotransformasi terjadi di hati, tempat enzim menonaktifkan obat dengan
mengubahnya menjadi bentuk senyawa yang lebih larut air sehingga dapat dikeluarkan
dari tubuh. Eliminasi terutama terjadi melalui ginjal, meski beberapa obat
dieliminasi melalui empedu, feses, paru2, keringat dan ASI.
Farmakodinamik
Adalah
efek obat pada fisiologi sel dan mekanisme yang dapat menyebabkan reaksi
farmasetik. Adapun efek yang terjadi adalah efek primer dan efek sekunder. Efek primer: efek yang
sesuai dengan tujuan pengobatan, efek sekunder: efek samping yang mungkin / mungkin
tidak diinginkan
Ex:
difenhidramin (Benadryl) adalah antihistamin, efek primernya: mengatasi gejala
alergi, Efek sekunder: penekanan SSP yang menyebabkan kantuk. Efek sekunder itu
diinginkan jika pasien membutuhkan bedrest, tapi tidak diinginkan jika pasien
harus mengendarai mobil.
Teori
Reseptor
Aktifitas obat ditentukan
oleh kemampuan obat untuk mengikat reseptor yang spesifik. Semakin baik ikatan
tersebut, obat akan lebih aktif secara biologis. Reseptor yang dimaksud
diantaranya adalah protein, glikoprotein, proteolipid, atau enzim (bergantung
pada kerja obat, apakah ikatan tersebut bertujuan untuk memulai atau menghambat
reaksi fisiologis sel).
Reseptor diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu :
- Rapid-cell membrane-embedded enzyme
(reseptor enzim): sebuah obat berikatan dengan permukaan sel yang
menyebabkan enzim di dalam sel memulai reaksi fisiologis.
- Rapid-ligand-gated ion channel (reseptor
kanal ion): obat menyelimuti membran sell yang menyebabkan saluran ion
dalam membran membuka sehingga terjadi aliran (terutama) natrium dan ion
kalsium ke dalam dan keluar sel.
- Rapid-G protein-couple-receptor system
(reseptor terkaid protein G): obat berikatan dengan reseptor menyebabkan
protein G mengikat guanosin trifosfat (GTP). Hal ini akan menyebabkan
enzim di dalam sel untuk memulai reksi fisiologis atau menyebabkan
pembukaan saluran ion.
- Prolonged-transcription factor (reseptor
faktor transkripsi): obat berikatan dengan faktor2 transkripsi DNA di
dalam nukleus dari sel dan menyebabkan faktor transkripsi mengalami
perubahan fisiologis.
- Sebuh obat yang menyebabkan reaksi fisiologis disebut agonis dan obat yang menghambat reaksi
fisiologis disebut antagonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar