LAPORAN
PRAKTIK PEMERIKSAAN TANDA
VITAL
Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Disusun Oleh:
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D4 BIDAN
PENDIDIK
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
2015-2016
A. DASAR TEORI
1. Mengukur Tekanan Darah
Mengukur
tekanan darah bertujuan untuk menilai sistem kardiovaskuler. Kriteria Hipertensi
menurut WHO: seseorang dikatakan mempunyai penyakit tekanan darah tinggi bila
diukur dalam keadaan istirahat cukup dan kondisi tengang, sistolik ≥ 160 mmHg,
diastolik >90 mmHg. Dan klasifikasi Hipertansi didasarkan pada nilai
diastolic :
a. 92-104 mmHg :
mild hypertension
b. 105-114 mmHg :
moderate hypertension
c. 115 mmHg :
severe hypertension
d. 130 mmHg :
malignant hypertension
Keadaan
sistolik ≥ 160 mmHg dengan diastolic normal disebut hipertensi sistolik. Nilai
sistolik yang tinggi dihubungkan dengan risiko pecahnya pembuluh darah. Nilai
diastolic yang tinggi dihubungkan dengan risiko gangguan kerja jantung dan
ischemia otot jantung. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah:
a.
Umur,
tekanan darah akan meningkat dengan bertambahnya umur.
b.
Waktu
pengukuran, bila pagi hari tekanan darah agak menurun dan meningkat pada siang
dan sore hari.
c.
Latihan
dan aktivitas
d.
Emosi
dan nyeri, emosi dan nyeri yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah.
e.
Miscellaneous factors, bila dalam posisi berbaring tekanan darah
lebih rendah daripada pasien duduk.
2.
Mengukur
Suhu Tubuh
Mengukur
suhu tubuh bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien apakah suhu tubuhnya
normal (36,5°C – 37,5 °C) atau tidak . Pasien dikatakan mengalami hipotermi
apabila suhu badan ˂ 36°C dan febris/panas bila suhu badan > 37,5°C. Untuk
mengukur suhu hipotermi diperlukan thermometer ukuran rendah yang dapat
mengukur sampai pada 25°C.
3.
Menghitung
Nadi
Nilai
denyut nadi digunakan untuk menilai sistem kardiovaskuler. Nadi dihitung selama
1 menit penuh. Adalah kebiasaan yang harus ditinggalkan bahwa menghitung nadi
setengah menit kali 2 atau seperempat menit 4 kali. Tempat-tempat palpasi
denyut nadi adalah : arteri Radialis pada pergelangan tangan, Arteri Brachialis
pada siku bagian dalam, Arteri Femoralis, Arteri Poplitea, Arteri Dorsalis
Pedis, Arteri Carotis dan Arteri Temporalis.
Tiga
komponen yang harus dilaporkan pada pemeriksaan nadi adalah : frekunsimya,
irama, dan kuat atau tidaknya denyutan. Frekuensi normal untuk orang dewasa
adalah 60-90 kali/menit. Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah :
a.
Umur
b.
Jenis
kelamin, pria lebih rendah disbanding wanita.
c.
Circardian
rhtym, rata-rata menurun pada pagi hari dan meningkat pada siang dan sore hari.
d.
Bentuk
tubuh
e.
Aktivitas
f.
Stress
dan emosi
g.
Suhu
tubuh
h.
Volume
darah
i.
Obat-obatan
4.
Menghitung
Pernafasan
Mengitung
pernafasan dilakukan selama 1 menit penuh. Bertujuan untuk mengetahui sistem
fungsi pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan
karbon diokasida dalam paru dan pengaturankeseimbangan asam basa.
Kecepatan/frekunsi pernafasan normal :
a.
Bayi : 30-60 kali/menit
b.
Anak
: 20-30 kali/menit
c.
Remaja:
15-24 kali/menit
d.
Dewasa:
16-20 kali/menit
Selain
frekuensi yang harus diperhatikan adalah irama pernafasan, kedalaman dan
tipe/pola pernafasan.
B. DAFTAR SUBYEKTIF
Identitas
Probandus:
Nama : Nn. I
Umur : 18 tahun
Jenis
Kelamin : Perempuan
Suku
Bangsa : Sunda, Indonesia
Agama : Islam
Status : Mahasiswi
Alamat : Pondok Putri Teratai
Gang Pepaya No 17/27 B Depok Sleman Yogyakarta
Berat
Badan : 50 kg
Tinggi
Badan : 156 cm
Riwayat
Kesehatan : Penyakit Maag
C.
DATA HASIL PEMERIKSAAN
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat
|
Posisi
Pemeriksaan
|
Kegiatan
|
Tekanan Darah
|
Suhu
|
Denyut Nadi
|
Pernafasan
|
5 Desember
2015
|
11.20 WIB
|
Kosan
|
Setengah Berbaring
|
Setelah Mencuci pakian dan berjalan-jalan
|
100/60
|
36,5
|
80
kali/menit,iramanya teratur,
denyutan kuat
|
19kali/menit,
iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako abdominal
|
5 Desember
2015
|
17.08 WIB
|
Kosan
|
Setengah
Berbaring
|
Bangun Tidur Siang
|
90/60
|
37
|
78
kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
|
20 kali/menit,
iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako abdominal
|
5 Desember
2015
|
19.54 WIB
|
Kosan
|
Setengah
Berbaring
|
Setelah Makan
|
100/60
|
36,2
|
71
kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
|
20 kali/menit,
iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako abdominal
|
7 Desember
2015
|
08.50 WIB
|
Kampus
|
Duduk
|
Sebelum Kuliah
|
110/70
|
37,2
|
82
kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
|
18 kali/menit,
iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako abdominal
|
7 Desember
2015
|
16.00 WIB
|
Kampus
|
Duduk
|
Setelah Kuliah
|
90/60
|
37
|
81
kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
|
17 kali/menit,
iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako Setekabdominal
|
7 Desember
2015
|
19.40 WIB
|
Kosan
|
Setengah
Berbaring
|
Nonton film
|
90/60
|
37
|
82
kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
|
22 kali/menit,
iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako abdominal
|
D. PENGKAJIAN DATA
1. Tekanan
Darah
Dari data hasil pemeriksaan yang saya
peroleh menunjukan adanya perubahan tekanan darah pada probandus dan
faktor-faktor yang dominan dan paling berpengaruh adalah waktu pemeriksaan,
posisi probandus pada saat pemeriksaan dan aktifitas yang dilakukan probandus.
a. Pada
hari pertama (tanggal 5 Desember 2015) pukul 10.20 tekanan darah probandus
adalah 100/60 karena telah melakukan aktifitas yang cukup berat yaitu mencuci
pakaian dan berjalan-jalan sehingga tekanan darah lebih tinggi dibandingkan
tekanan darah pada saat pemeriksaaan yang lain. Pada pukul 17.30 menjadi 90/60 karena tidak melakukan
aktifitas yang berat sehingga tekanan darahnya tidak meningkat bahkan menurun.
Lalu pada pukul 19.54 tekanan darahnya kembali meningkat menjadi 100/60 karena
waktu sudah malam sehingga tekanan darah naik dibandingkan pada saat
pemeriksaan pukul 17.30.
b. Pada
hari kedua (7Desember 205) pada pukul
08.50 tekanan darah probandus adalah 110/70 karena telah melakukan aktifitas
berat (naik tangga 3 lantai) dan posisi pada saat pemeriksaan duduk yang dapat
meningkatkan tekanan darah dibandingkan bila dilakukan dengan posisi berbaring.
Pada pukul 16.00 tekanan darah menurun menjadi 90/60 karena probandus tidak
melakukan aktifitas berat dan pemeriksaan dilakukan pada posisi setengan
berbarng sehingga tekanan darahnya menurun. Lalu pada saat pemriksaan pukul
19.40 tekanan darah tetap pada angka 90/60.
2. Suhu
Dari data hasil pemeriksaan yang saya
dapat menunjukan bahwa suhu probandus
stabil pada suhu 37°C dan hal tersebut menunjukan bahwa suhu probandus normal
tidak mengalami hipotermia maupun hipertermia. Namun, ada sdikit perubahan suhu
pada saat pemeriksaan pada tanggal 5 Desember 2015 pada pukul 19.44 yakni suhu
36,2 °C yang disebabkan karena cuaca
cukup dingin sehingga suhu tubuh probandus mengalami penurunan dibandingkan
pada pemriksaan sebelumnya dan aktifitas yang dilakukan probandus bukan
akifitas yang berat yang dapat menaikan suhu tubuh. Lalu pada tanggal 7
Desember 2015 pada pemeriksaan pukul 08.50 suhu tubuh menjadi 37,2°C karena
sebelum pemeriksaan probandus melakukan aktifita naik tangga 3 lantai sehingga suhu tubuhnya naik.
3.
Denyut
Nadi
Berdasarkan
hasil pemeriksaan yang saya lakukan denyut nadi probundas norma yakni pada
kisaran 60-90 kali/menit, denyut nadi kuat tidak lemah dan iramanya pun
teratur. Perubahan frekuensi denyut nadi pada probandus dikarenakan aktivitas
yang dilakukan.
a.
Pada
pemeriksaan hari pertama tanggal 5 Desember 2015 pukul 10.20 frekuensi denyut
nadi 80 kali/menit karena sudah melakukan aktivitas berat yaitu mencuci pakain
dan berjalan-jalan. Pada pukul 17.30 frekuensi denyut nadi menjadi 78
kali/menit karena baru bangun tidur diamana tubuh dalam keadaan rileks sehingga
denyut nadi pun menurun. Lalu pada pukul 19.54 menjadi 71kali/menit karena
kegiatan yang dilakukan probundas semakin sedikit (tidak banyak beraktivitas).
b.
Pada
pemeriksaan hari kedua tanggal 7 Desember 2015 pukul 08.50 frekuensi denyut
nadi 82 kali/menit karena aktivitas probundas cukup berat. Pada pukul 16.00
menjadi 81 kali/menit setelah melakukan kegiatan perkuliahan dimana aktivitas
yang dilakukan tidak banyak sehingga frekuensi denyut nadi menurun. Lalu pada
pukul 19.40 frekuensi denyut nadi kembali naik karena waktu sudah malam
sehongga terjadi peningkatan frekuensi denyut nadi.
4.
Pernafasan
Berdasarkan hasil pemeriksaan frekuensi
pernafasan probandus normal yaitu 17-20 kali/menit, frekuensi pernafasan
normal untuk orang dewasa yaitu 16-20 kali/menit. Faktor yang mempengaruhi perubahan frekuensi
pernafasan probandus daintaranya adalah
kegiatan dan pada saat pemeriksaan probandus mengetahui bahwa sedang dilakuan
pemeriksaan pernafasan sehingga secara reflex probandus mengatur frekuensi
pernafasannya sendiri (tidak secara alami) sehingga frekuensinya sesuai dengan
yang probandus inginkan.
E. DOKUMENTASI
§ Foto Pemeriksaan Hari Pertama Tanggal 5 Desember 2015
§ Foto Pemeriksaan Hari Kedua Tanggal 7 Desember 2015
A. KESIMPULAN
Pemeriksaan tanda vital
sangat perlu untuk dilakukan karena merupakan suata cara untukmendeteksi adanya
perubahan pada sistem tubuh. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting
bagi fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai
indikasi adanya kegiatan organ-organ didalam tubuh.
Berdasarkan praktik
pemriksaan tanda vital yang dilakukan menunjukan bahwa pada setiap waktu
terjadi perubahan pada tanda vital ditubuh yang dapat disebabkan beberapa faktor
yang paling menonjol dan palig berpengaruh diantarnya aktivitas, stress dan
nyeri, posisi pemeriksaan dan waktu pemeriksaan. Hal tersebut sesuai dengan
dasar teori yang diambil bahwa faktor-faktor yang disebutkan diatas meruapakan
hal-hal yang mempengaruhi pada tanda vital tekanan darah, denyut nadi, suhu dan
pernafasan.
B. REFERENSI
Kusmiyati, Yuni. 2007. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.Yogyakarta : Fitramaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar