Rabu, 08 Juni 2016

LAPORAN PRAKTIK PEMERIKSAAN TANDA VITAL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan






Disusun Oleh:





FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D4 BIDAN PENDIDIK
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015-2016




A.    DASAR TEORI
1.      Mengukur Tekanan Darah
Mengukur tekanan darah bertujuan untuk menilai sistem kardiovaskuler. Kriteria Hipertensi menurut WHO: seseorang dikatakan mempunyai penyakit tekanan darah tinggi bila diukur dalam keadaan istirahat cukup dan kondisi tengang, sistolik ≥ 160 mmHg, diastolik >90 mmHg. Dan klasifikasi Hipertansi didasarkan pada nilai diastolic :
a.       92-104 mmHg            : mild hypertension
b.      105-114 mmHg          : moderate hypertension
c.       115 mmHg                 : severe hypertension
d.      130 mmHg                 : malignant hypertension
Keadaan sistolik ≥ 160 mmHg dengan diastolic normal disebut hipertensi sistolik. Nilai sistolik yang tinggi dihubungkan dengan risiko pecahnya pembuluh darah. Nilai diastolic yang tinggi dihubungkan dengan risiko gangguan kerja jantung dan ischemia otot jantung. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah:
a.       Umur, tekanan darah akan meningkat dengan bertambahnya umur.
b.      Waktu pengukuran, bila pagi hari tekanan darah agak menurun dan meningkat pada siang dan sore hari.
c.       Latihan dan aktivitas
d.      Emosi dan nyeri, emosi dan nyeri yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah.
e.       Miscellaneous factors, bila dalam posisi berbaring tekanan darah lebih rendah daripada pasien duduk.
2.      Mengukur Suhu Tubuh
Mengukur suhu tubuh bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien apakah suhu tubuhnya normal (36,5°C – 37,5 °C) atau tidak . Pasien dikatakan mengalami hipotermi apabila suhu badan ˂ 36°C dan febris/panas bila suhu badan > 37,5°C. Untuk mengukur suhu hipotermi diperlukan thermometer ukuran rendah yang dapat mengukur sampai pada 25°C.
3.      Menghitung Nadi
Nilai denyut nadi digunakan untuk menilai sistem kardiovaskuler. Nadi dihitung selama 1 menit penuh. Adalah kebiasaan yang harus ditinggalkan bahwa menghitung nadi setengah menit kali 2 atau seperempat menit 4 kali. Tempat-tempat palpasi denyut nadi adalah : arteri Radialis pada pergelangan tangan, Arteri Brachialis pada siku bagian dalam, Arteri Femoralis, Arteri Poplitea, Arteri Dorsalis Pedis, Arteri Carotis dan Arteri Temporalis.
Tiga komponen yang harus dilaporkan pada pemeriksaan nadi adalah : frekunsimya, irama, dan kuat atau tidaknya denyutan. Frekuensi normal untuk orang dewasa adalah 60-90 kali/menit. Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah :
a.       Umur
b.      Jenis kelamin, pria lebih rendah disbanding wanita.
c.       Circardian rhtym, rata-rata menurun pada pagi hari dan meningkat pada siang dan sore hari.
d.      Bentuk tubuh
e.       Aktivitas
f.       Stress dan emosi
g.      Suhu tubuh
h.      Volume darah
i.        Obat-obatan
4.      Menghitung Pernafasan
Mengitung pernafasan dilakukan selama 1 menit penuh. Bertujuan untuk mengetahui sistem fungsi pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon diokasida dalam paru dan pengaturankeseimbangan asam basa. Kecepatan/frekunsi pernafasan normal :
a.       Bayi     : 30-60 kali/menit
b.      Anak   : 20-30 kali/menit
c.       Remaja: 15-24 kali/menit
d.      Dewasa: 16-20 kali/menit
Selain frekuensi yang harus diperhatikan adalah irama pernafasan, kedalaman dan tipe/pola pernafasan.

B.     DAFTAR SUBYEKTIF
Identitas Probandus:
Nama                           : Nn. I
Umur                           : 18 tahun
Jenis Kelamin              : Perempuan
Suku Bangsa               : Sunda, Indonesia
Agama                         : Islam
Status                          : Mahasiswi
Alamat                        : Pondok Putri Teratai Gang Pepaya No 17/27 B Depok Sleman Yogyakarta
Berat Badan                : 50 kg
Tinggi Badan              : 156 cm
Riwayat Kesehatan     : Penyakit Maag











C.     DATA HASIL PEMERIKSAAN
Tanggal
Waktu
Tempat
Posisi Pemeriksaan
Kegiatan
Tekanan Darah
Suhu
Denyut Nadi
Pernafasan
5 Desember 2015
11.20 WIB
Kosan
Setengah Berbaring
Setelah Mencuci pakian dan berjalan-jalan
100/60
36,5
80 kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
19kali/menit, iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako abdominal
5 Desember 2015
17.08 WIB
Kosan
Setengah Berbaring
Bangun Tidur Siang
90/60
37
78 kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
20 kali/menit, iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako abdominal
5 Desember 2015
19.54 WIB
Kosan
Setengah Berbaring
Setelah Makan
100/60
36,2
71 kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
20 kali/menit, iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako abdominal
7 Desember 2015
08.50 WIB
Kampus
Duduk
Sebelum Kuliah
110/70
37,2
82 kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
18 kali/menit, iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako abdominal
7 Desember 2015
16.00 WIB
Kampus
Duduk
Setelah Kuliah
90/60
37
81 kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
17 kali/menit, iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako Setekabdominal
7 Desember 2015
19.40 WIB
Kosan
Setengah Berbaring
Nonton film
90/60
37
82 kali/menit,iramanya teratur, denyutan kuat
22 kali/menit, iramanya kadang tidak beraturan, tipe pernafasan torako abdominal



D.    PENGKAJIAN DATA
1.      Tekanan Darah
Dari data hasil pemeriksaan yang saya peroleh menunjukan adanya perubahan tekanan darah pada probandus dan faktor-faktor yang dominan dan paling berpengaruh adalah waktu pemeriksaan, posisi probandus pada saat pemeriksaan dan aktifitas yang dilakukan probandus.
a.       Pada hari pertama (tanggal 5 Desember 2015) pukul 10.20 tekanan darah probandus adalah 100/60 karena telah melakukan aktifitas yang cukup berat yaitu mencuci pakaian dan berjalan-jalan sehingga tekanan darah lebih tinggi dibandingkan tekanan darah pada saat pemeriksaaan yang lain. Pada pukul  17.30 menjadi 90/60 karena tidak melakukan aktifitas yang berat sehingga tekanan darahnya tidak meningkat bahkan menurun. Lalu pada pukul 19.54 tekanan darahnya kembali meningkat menjadi 100/60 karena waktu sudah malam sehingga tekanan darah naik dibandingkan pada saat pemeriksaan pukul 17.30.
b.      Pada hari kedua (7Desember  205) pada pukul 08.50 tekanan darah probandus adalah 110/70 karena telah melakukan aktifitas berat (naik tangga 3 lantai) dan posisi pada saat pemeriksaan duduk yang dapat meningkatkan tekanan darah dibandingkan bila dilakukan dengan posisi berbaring. Pada pukul 16.00 tekanan darah menurun menjadi 90/60 karena probandus tidak melakukan aktifitas berat dan pemeriksaan dilakukan pada posisi setengan berbarng sehingga tekanan darahnya menurun. Lalu pada saat pemriksaan pukul 19.40 tekanan darah tetap pada angka 90/60.

2.      Suhu
Dari data hasil pemeriksaan yang saya dapat menunjukan bahwa suhu probandus stabil pada suhu 37°C dan hal tersebut menunjukan bahwa suhu probandus normal tidak mengalami hipotermia maupun hipertermia. Namun, ada sdikit perubahan suhu pada saat pemeriksaan pada tanggal 5 Desember 2015 pada pukul 19.44 yakni suhu 36,2 °C  yang disebabkan karena cuaca cukup dingin sehingga suhu tubuh probandus mengalami penurunan dibandingkan pada pemriksaan sebelumnya dan aktifitas yang dilakukan probandus bukan akifitas yang berat yang dapat menaikan suhu tubuh. Lalu pada tanggal 7 Desember 2015 pada pemeriksaan pukul 08.50 suhu tubuh menjadi 37,2°C karena sebelum pemeriksaan probandus melakukan aktifita naik tangga 3 lantai sehingga suhu tubuhnya naik.
3.      Denyut Nadi
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang saya lakukan denyut nadi probundas norma yakni pada kisaran 60-90 kali/menit, denyut nadi kuat tidak lemah dan iramanya pun teratur. Perubahan frekuensi denyut nadi pada probandus dikarenakan aktivitas yang dilakukan.
a.       Pada pemeriksaan hari pertama tanggal 5 Desember 2015 pukul 10.20 frekuensi denyut nadi 80 kali/menit karena sudah melakukan aktivitas berat yaitu mencuci pakain dan berjalan-jalan. Pada pukul 17.30 frekuensi denyut nadi menjadi 78 kali/menit karena baru bangun tidur diamana tubuh dalam keadaan rileks sehingga denyut nadi pun menurun. Lalu pada pukul 19.54 menjadi 71kali/menit karena kegiatan yang dilakukan probundas semakin sedikit (tidak banyak beraktivitas).
b.      Pada pemeriksaan hari kedua tanggal 7 Desember 2015 pukul 08.50 frekuensi denyut nadi 82 kali/menit karena aktivitas probundas cukup berat. Pada pukul 16.00 menjadi 81 kali/menit setelah melakukan kegiatan perkuliahan dimana aktivitas yang dilakukan tidak banyak sehingga frekuensi denyut nadi menurun. Lalu pada pukul 19.40 frekuensi denyut nadi kembali naik karena waktu sudah malam sehongga terjadi peningkatan frekuensi denyut nadi.
4.      Pernafasan
Berdasarkan hasil pemeriksaan frekuensi pernafasan probandus normal yaitu 17-20 kali/menit, frekuensi pernafasan normal untuk orang dewasa yaitu 16-20 kali/menit. Faktor yang mempengaruhi perubahan frekuensi pernafasan probandus  daintaranya adalah kegiatan dan pada saat pemeriksaan probandus mengetahui bahwa sedang dilakuan pemeriksaan pernafasan sehingga secara reflex probandus mengatur frekuensi pernafasannya sendiri (tidak secara alami) sehingga frekuensinya sesuai dengan yang probandus inginkan.



E.     DOKUMENTASI


§  Foto Pemeriksaan Hari Pertama Tanggal 5 Desember 2015








§  Foto Pemeriksaan Hari Kedua Tanggal 7 Desember 2015
     


A.    KESIMPULAN
Pemeriksaan tanda vital sangat perlu untuk dilakukan karena merupakan suata cara untukmendeteksi adanya perubahan pada sistem tubuh. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya kegiatan organ-organ didalam tubuh.
Berdasarkan praktik pemriksaan tanda vital yang dilakukan menunjukan bahwa pada setiap waktu terjadi perubahan pada tanda vital ditubuh yang dapat disebabkan beberapa faktor yang paling menonjol dan palig berpengaruh diantarnya aktivitas, stress dan nyeri, posisi pemeriksaan dan waktu pemeriksaan. Hal tersebut sesuai dengan dasar teori yang diambil bahwa faktor-faktor yang disebutkan diatas meruapakan hal-hal yang mempengaruhi pada tanda vital tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasan.

B.     REFERENSI
Kusmiyati, Yuni. 2007. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.Yogyakarta : Fitramaya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar