Mekanisme kerja epidural
Mekanisme
kerja epidural sebagai berikut. Tulang punggung terdiri dari tulang
belakang yang terpisah-pisah. Tulang belakang melindungi urat saraf tulang
belakang yang membentang dari pinggul hingga ke pangkal leher. Urat saraf
tulang belakang terdiri dari jutaan serabut saraf. Semuanya terhubung ke otak
dan ke seluruh bagian tubuh dengan rute berbeda-beda. Secara fungsi, serabut
saraf dibagi dua jenis, yaitu serabut urat saraf sensoris dan serabut
urat saraf motoris. Serabut saraf sensoris berfungsi menyampaikan pesan,
seperti rasa sakit, panas, dan dingin dari tubuh ke otak. Serabut saraf motoris
bekerja sebaliknya, yaitu menyampaikan pesan dari otak ke bagian tubuh, antara
lain “menyuruh” tubuh bergerak atau berkontraksi.
Pada pembiusan
epidural, bagian yang dibius atau diberi penawar sakit adalah urat saraf
sensoris sehingga sakit saat kontraksi di rahim tidak sampai ke otak.
Akibatnya, ibu pun tidak merasakan sakit. Namun, pembiusan ini tidak boleh
terkena urat saraf motoris sehingga otak tetap dapat “memerintahkan” otot-otot
rahim berkontraksi. Di punggung, urat saraf dikelilingi selubung berisi air
yang disebut dura. Antara dura dengan tulang terdapat rongga yang dilalui
serabut urat saraf menuju dan dari berbagai bagian tubuh yang disebut epidura.
Pembiusan dilakukan dengan memasukkan jarum kecil berisi tabung (kateter) yang
sangat kecil melalui otot punggung ibu hingga ke epidura, dan dengan sangat
hati-hati menarik ujung jarum hingga tabung polythene tertinggal di dalam rongga
epidura. Sekarang, dokter dapat memberi pembiusan melalui tabung di dalam
rongga tersebut.
Pembiusan epidural harus dilakukan dokter spesialis anestesi. Ketika memasukkan jarum suntik, ibu diminta menekuk seperti posisi bayi dalam perut. Setelah itu, ibu harus diawasi karena dapat mengalami efek samping, seperti mual, kejang, dingin, sakit kepala, hingga penurunan tekanan darah sampai titik sangat rendah yang tentu tidak balk bagi ibu maupun janin. Untuk mengatasi penurunan tekanan darah, kadang dokter menyertai pembiusan epidural dengan suntikan 500 ml cairan ke pembuluh darah sebelum pembiusan.
Pembiusan epidural harus dilakukan dokter spesialis anestesi. Ketika memasukkan jarum suntik, ibu diminta menekuk seperti posisi bayi dalam perut. Setelah itu, ibu harus diawasi karena dapat mengalami efek samping, seperti mual, kejang, dingin, sakit kepala, hingga penurunan tekanan darah sampai titik sangat rendah yang tentu tidak balk bagi ibu maupun janin. Untuk mengatasi penurunan tekanan darah, kadang dokter menyertai pembiusan epidural dengan suntikan 500 ml cairan ke pembuluh darah sebelum pembiusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar